√ 30+ Teori-Teori Komunikasi: Perkembangan, Jenis [Lengkap]

Teori Teori Komunikasi – Beragam jenis teori menurut para ahli yang sangat mudah untuk dipelajari itu banyak sekali. Komunikasi merupakan salah satu hal penting dalam kehidupan manusia. Sebagaimana yang sudah kita ketahui bersama-sama, bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri.

Dia terus membutuhkan yang namanya bantuan dari orang lain. Hal yang paling terpenting dalam menjalani hubungan dengan orang lain itu adalah sebuah komunikasi yang baik.

Hubungan yang sedang dijalin itu akan berjalan dengan baik, jika komunikasi di antara satu dengan yang lainnya berjalan secara efektif. Maka daripada itu, mengingat akan pentingnya sebuah komunikasi dan seiring berkembangnya zaman, muncul yang dinamakan teori komunikasi. Simak ulasan berikut ini.

Daftar isi Konten

Perkembangan Teori-Teori Komunikasi

Teori Teori Komunikasi
Belapendidikan.com

Banyak sekali para ahli yang mendefinisikan tentang teori-teori komunikasi. Salah satu yang paling sering dijadikan sebagai rujukan adalah pendapatnya Borman, dia itu berpendapat bahwa teori komunikasi merupakan sebuah istilah atau perkataan seperti:

  • Seluruh perbincangan.
  • Analisis.
  • Dibuat dengan hati-hati.
  • Sadar.
  • Sistematik.
  • Dsb.

Selain Borman, Little John juga termasuk salah satu ilmuan yang tertarik dengan studi ini. Menurut dia, teori komunikasi adalah satu teori atau suatu pemikiran kolektif. Di dalamnya itu terdapat keseluruhan teori, terutama yang berkaitan dengan proses komunikasi.

Sementara itu, Shield dan juga Cargan berpendapat bahwa teori komunikasi merupakan sebuah hubungan di antara konsep teoritikal yang memberi secara menyeluruh ataupun sebagian keterangan, dan masih banyak lagi seperti:

  • Penilaian.
  • Penjelasan.
  • Perkiraan tindakan manusia berdasarkan komunikator
  • Orang yang berkomunikasi (mendengar, berbicara, menonton dan membaca).

Jenis Teori-Teori Komunikasi

Teori Teori Komunikasi
Pixabay.com

Oh iya, sebelumnya kita sudah membahas mengenai teori atom Rutherford dan sekarang lanjut kepembahasan mengenai perkembangan teori komunikasi. Teori ini merupakan sebuah studi yang selalu berkembang dengan cepat jika dibandingkan dengan studi yang lainnya.

Para ahli juga banyak sekali yang memberikan sumbangsih kepada studi ini. Sehingga menimbulkan cangkupan akan studi ini menjadi lebih luas sebagai sebuah timbal balik dari beragam jenis teori komunikasi yang ditemukan. Berikut ini penjelasan seputar jenis teori-teori komunikasi menurut para ahli.

1. Teori Komunikasi Behaviorisme

Jenis teori yang pertama yaitu teori komunikasi. Teori ini mungkin sudah sangat sering sekali kalian dengar. Teori ini dikembangkan oleh pakar ilmuan yang berasal dari Amerika Serikat yang bernama Jhon B. Watson (1878-1958).

Menurut dia mengenai teori behavirisme ini mencangkup semua perilaku termasuk tindakan balasan atau respon terhadap sebuah rangsangan atau biasa disebut stimulus.

Jadi artinya bahwa selalu ada kaitannya antara respon dengan stimulus pada perilaku manusia. Kalau stimulus yang diterima oleh seseorang itu bisa diprediksikan pula respon dari orang itu.

2. Teori Komunikasi Lasswell

Harold Lasswell, merupakan salah satu teoritikus ternama yang sudah banyak sekali dalam menyumbangkan sebuah ide dan juga fikiran mengenai cabang ilmu komunikasi serta sosial.

Sekitar pada tahun 1948, dia mengemukakan model komunikasi yang bisa dibilang cukup sederhana dan sampai saat ini masih digunakan pada sebagai model komunikasi dasar. Berikut model-modelnya yaitu:

  • Who (Siapa)
  • Says What (Berbicara apa)
  • In Wich Channel (Dengan Media apa)
  • To Whom (Kepada Siapa)
  • With What Effect (Dengan Efek apa)
  • Dsb.

3. Teori Humanisme

Pada dasarnya, teori ini merupakan teori belajar yang bertujuan untuk memanusiakan manusia. Pembelajarannya tersebut dipusatkan kepada individu seseorang.

Teori ini juga tidak jauh dari pendidikan yang fokus mengenai bagaimana bisa menghasilkan sesuatu yang efektif serta bagaimana cara belajar yang dapat meningkatkan kreativitas dan juga memanfaatkan potensi yang terdapat pada diri seseorang.

Teori humanisme ini lahir sebagai bentuk perlawanan terhadap teori belajar yang ada sebelumnya seperti Behaviouristime, yang dianggap sangat pasif, kaku, serta penurut ketika menggambarkan manusia.

Teori humanisme ini dikembangkan oleh Ncneil (1977) yang dibisiki oleh perkembangan psikologi humanisme. Komunikasi humanisme ini juga pernah diimplementasikan oleh dunia pendidikan lewat humanistik kurikulum.

Isi teorinya juga lebih condong pada pembagian pengawasan serta tanggung jawab bersama antar para peserta didik. Dan memiliki harapan agar peserta didik bisa menyesuaikan dalam kehidupan bermasyarakat.

4. Teori Informatif

Teori ini dikembangkan oleh Sannon dan juga Weaver (1949). Teori ini merupakan salah satu teori yang klasik, dan teori ini menerbitkan komunikasi sebagai sebuah transmisi pesan serta bagaimana transmisi memakai media ketika berkomunikasi.

Baca Juga : Teori Lokasi Industri

Jadi, Jika media yang dipakainya baik, maka komunikasi yang tersebut tentu akan berjalan efektif, dan begitu juga sebaliknya. Jika sinyal media itu tidak baik, maka komunikasi juga tidak akan berjalan bagus.

5. Teori Agenda Setting

Selanjutnya agenda setting, teori ini berhasil dikembangkan oleh Mc Combs dan juga Shaw (1972). Teori ini beranggapan jika media memberikan sebuah penekanan pada suatu peristiwa, maka media tersebut akan membuat masyarakat beranggapan peristiwa itu sangat penting.

Jadi, dalam hal ini media memiliki efek yang cukup kuat dalam mempengaruhi asumsi masyarakat. Yang kemudian muncul asumsi bahwa sesuatu yang dianggapnya itu penting oleh media juga akan dianggap penting oleh masyarakat.

6. Teori Uses and Gratification (Pemakaian dan Kepuasan)

Teori ini berhasil dikembangkan oleh Kutz dan Blummer (1974). Mereka berdua berpendapat bahwa pemakai media itu mepunyai peran yang cukup aktif dalam memilih media yang dipakainya.

Sehingga para pengguna media tersebut itu bisa dikatakan sebagai pihak utama di dalam suatu proses komunikasi.

Dalam hal ini, para pengguna memiliki pilihan untuk menentukan media yang cocok dengan kebutuhannya.

7. Teori-Teori Komunikasi Kontruktivisme

Vigotski dan Piaget ini merupakan dua nama yang senantiasa dikaitkan dengan teori ini. Jadi teori kontruktivisme ini beranggapan bahwa manusia itu selalu mempunyai sudut pandang sendiri terhadap sebuah kenyataan.

Mereka selalu mempelajari serta mencari untuk menemukan bahasa yang pertama dan juga yang kedua.

Di sisi lain teori ini juga didefinisikan sebagai pembelajaran yang generatif. Pembelajaran yang merupakan sebuah perbuatan untuk menciptakan sebuah makna dari apa yang sudah dipelajari.

8. Teori-Teori Komunikasi Nativisme

Hadley dan Chomsky (1993) merupakan tokoh pendukung dari teori nativisme ini. Teori ini memiliki sudut pandang bahwa manusia merupakan makhul Tuhan satu-satunya yang bisa berkomunikasi melalui verbal.

Kalau disisi lain, bahasa itu merupakan sesuatu yang kompleks, maka daripada itu, manusia selalu belajar agar bisa berkomunikasi dengan makhluk ciptaan Tuhan yang lainnya.

9. Teori Sibernetik

Wiener (1945) merupakan salah satu tokoh dibalik teori sibernetik ini. Teori ini bisa dibilang sebagai teori yang masih baru sejalan juga dengan perkembangannya teknologi informasi serta ilmu sosial.

Teori simbernetik juga merupakan sebuah sistem pengontrol yang didasarkan dengan komunikasi.

Antara sistem dengan sebuah lingkungan dan juga sistem itu sendiri. Pengontrolan dari sistem ini berguna dalam memperhatikan suatu lingkungan. Penerapan teori sibernetik ini juga biasa diperuntukan kepada siswa, supaya bisa mencapai hasil yang diinginkan.

10. Teori Kognitivisme

Teori kognitivisme mendahulukan proses belajar daripada hasil proses itu sendiri. Belajar tidak cuma sekedar hanya melibatkan suatu hubungan antara respon dan stimulus. Namun juga melibatkan sebuah proses berfikir yang sangat kompleks.

Baca Juga : Teori Permintaan dan Penawaran Uang

Lebih-lebih daripada itu, belajar adalah salah satu dari proses perubahan persepsi serta pemahaman.

Manurut aliran ini, kita bisa belajar karena didasarkan dengan kemempuan kita dalam menafsirkan sebuah peristiwa atau juga kejadian dalam sebuah lingkungan. Proses belajarnya juga memiliki 4 tahapan, antara lain:

  • Akomodasi.
  • Asimilasi.
  • Equilibrasi.
  • Disquilibrasi.

Demikian pembahasan mengenai teori-teori dalam komunikas, semoga tulisan ini membuat wawasan kalian bertambah serta memiliki banyak manfaat lainnya. Terima kasih

Tinggalkan komentar

%d blogger menyukai ini: