Teori Lokasi Industri – Salah seorang pakar ekonomi, sosiologi serta geografis yang berasal dari Jerman yang bernama Alfred Weber itu mengemukakan mengenai sebuah teori tentang penentuan sebuah lokasi industri sekitar tahun 1909, dalam bahasa Jerman.
Setelah itu, 20 tahun kemudian sekitar tahun 1929 yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris serta menjadi sebuah titik utama terciptanya sebuah pemikiran industri modern seputar studi dan juga analisis dalam penentuan sebuah lokasi industri.
Teori lokasi industri ini pada dasarnya merupakan sebuah ilmu yang mempelajari seputar lokasi secara geografis dan pengaruhnya terhadap beragam jenis usaha serta kegiatan. Simak ulasan di bawah ini dengan seksama.
Daftar isi Konten
Pengertian Teori Lokasi Industri
Sebelumnya telah kita bahas mengenai teori atom Rutherford, silahkan bisa kalian baca terlebih dahulu.
Teori lokasi merupakan sebuah teori yang dikembangkan agar menghitung serta memperlihatkan suatu pola lokasional dalam sebuah kegiatan ekonomi, termasuk industri menggunakan cara yang logis dan juga konsisten, serta supaya bisa melihat dan memperhitungkan bagaimana daerah kegiatan ekonomi itu saling berhubungan.
Faktor Penentu Teori Lokasi Industri
Sebagian faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan sebuah lokasi industri, simak ulasannya di bawah ini:
Tenaga Kerja
Tenaga kerja itu merupakan sebuah tulang punggung dalam menjaga keberlangsungan suatu proses industri, baik itu keahlian ataupun jumlahnya. Terkadang suatu industri itu memerlukan yang namanya tenaga kerja yang cukup banyak, walaupun kurang dalam hal berpendidikan.
Namun, ada juga industri yang cuma membutuhkan tenaga-tenaga kerja yang memiliki keterampilan serta berpendidikan.
Dengan hal demikian, penempatan lokasi industri berdasarkan dari tenaga kerja itu sangatlah tergantung pada karakteristik serta jenis kegiatan industrinya.
Sumber Energi
Setiap kegiatan industri itu pasti sangat membutuhkan yang namanya energi. Jadi, energi tersebut berfungsi untuk menggerakkan mesin-mesin produksi seperti:
- Batubara
- Minyak bumi
- Kayu bakar
- Listrik
- Gas alam
- Tenaga nuklir atau atom
- Dsb.
Setiap industri yang membutuhkan banyak energi, pada umumnya mendekati lokasi-lokasi yang menjadi sumber energi tersebut.
Modal
Modal yang dipakai dalam sebuah proses produksi itu merupakan suatu hal yang terbilang sangat penting. Hal tersebut berkaitan dengan jumlah produk yang dihasilkan seperti:
- Penyediaan bahan mentah.
- Tenaga kerja yang dibutuhkan.
- Luasnya sistem pemasaran.
- Teknologi yang digunakan.
- Dsb.
Bahan Mentah
Bahan mentah ini merupakan suatu kebutuhan pokok yang wajib dipenuhi dalam sebuah kegiatan industri, yang membuat keberadaannya itu harus terus tersedia dalam jumlah yang banyak demi sebuah kelancaran serta keberlangsungan proses produksi.
Baca Juga : Teori Erik Erikson |
Jadi, jika bahan mentah yang dibutuhkan industri itu memiliki cadangan yang cukup besar serta banyak ditemukan, maka akan lebih mudah dan memperbanyak pilihan atau sebuah alternatif dalam penempatan lokasi industri.
Jika cadangan bahan mentah yang dibutuhkan itu terbatas dan cuma bisa ditemukan pada tempat tertentu saja, maka akan mengakibatkan kenaikan biaya operasional dan pilihan untuk penempatan lokasi industri akan semakin terbatas.
Transportasi
Selanjutnya yaitu transportasi. Kegiatan industri itu perlu ditunjang dengan kemudahan dari sarana transportasi serta perhubungan. Hal tersebut itu untuk melancarkan pasokan bahan baku serta menjamin distribusi dalam pemasaran produk yang dihasilkan.
Perangkat Hukum
Perangkat hukum itu jika dalam bentuk perundang-undangan dan peraturan sangatlah penting, demi menjamin sebuah kepastian berusaha dan keberlangsungan industri, antara lain:
- Fungsi wilayah
- Upah minimum regional (UMR)
- Sistem perpajakan
- Perizinan
- Keamanan
- Dsb.
Termasuk juga jaminan keamanan dan juga hukum pemakaian bahan baku, proses produksi serta pemasaran.
Pasar
Pasar merupakan komponen yang sangatlah penting sekali dalam mempertimbangkan suatu lokasi industri, karena pasar sebagai sarana untuk memasarkan atau menjual sebuah produk yang dihasilkan.
Baca Juga : Teori-Teori Komunikasi |
Lokasi industri diusahakan sedekat mungkin, untuk bisa dijangkau oleh konsumen dengan mudah dan hasil produksi juga menjadi lebih mudah untuk dipasarkan.
Teknologi yang digunakan
Pemakaian teknologi yang kurang tepat itu bisa menghambat jalannya sebuah kegiatan industri. Penggunaan teknologi yang direkomendasikan untuk pengembangan suatu industri di masa mendatang yaitu industri yang mempunyai tingkat pencemaran seperti:
- Air
- Udara
- Kebisingan
- Dsb.
Yang rendah, bisa hemat bahan baku, hemat air, serta mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi.
Keadaan Lingkungan
Faktor lingkungan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang ada di sekeliling dan bisa menunjang kelancaran produksi. Sebuah lokasi yang sangat kurang mendukung, misalnya seperti:
- Ketertiban dan juga keamanan.
- Struktur bebatuan yang kurang stabil.
- Jarak ke pemukiman.
- Terbatasnya sumber air.
- Iklim yang tidak cocok.
- Dan yang lainnya.
Hal tersebut itu bisa menghambat keberlangsungan sebuah kegiatan industri.
Itulah pembahasan mengenai teori lokasi industri yang bisa kami rangkum. Semoga bisa bermanfaat untuk kalian yang sedang mencari referensi atau juga dalam hal menambah wawasan. Jangan lupa untuk share artikel ini kepada teman kalian, supaya mereka juga mengetahuinya.
Terima kasih.