√ Teori Disiplin Kerja – Pengertian, Jenis dan Faktor [Terlengkap]

Teori Disiplin Kerja – Secara teori dapat berpengaruh kepada kinerja seorang karyawan yang setelah itu didukung oleh beragam penelitian. Tindakan dan juga sikap disiplin itu merupakan salah satu bagian fungsi operasional manajemen sumber daya manusia (MSDM) yang cukup penting.

Hal tersebut mengingat karena sikap disiplin pada karyawan yang semakin membaik, dengan demikian para karyawan akan semakin patuh serta taat pada peraturan-peraturan di perusahaan.

Selain daripada itu, karyawan harus bertanggung jawab lebih maksimal pada pekerjaannya serta sebaliknya, jika sikap disiplin karyawan itu buruk, maka sikap bertanggung jawab karyawan pada masing-masing pekerjaannya juga akan semakin berkurang.

Daftar isi Konten

Pengertian Teori Disiplin Kerja

Teori disiplin Kerja
sleekr.co

Disiplin kerja itu merupakan sebuah sikap dan juga perilaku seseorang yang taat melakukan ketertiban, ketaatan, kepatuhan, keteraturan serta kesetiaan pada sebuah peraturan di sebuah perusahaan atau sebuah organisasi serta norma-norma sosial yang berlaku.

Bagi sebuah perusahaan dalam menegakkan disiplin kerja itu sangatlah penting sekali. Karena dengan adanya disiplin kerja akan terjamin dengan terpeliharanya sebuah tata tertib dan juga kelancaran pelaksana kerja sebuah perusahaan.

Definisi dan Pengertian Kerja dari Beragam Sumber

  • Menurut Sastrohadiwiryo (2003), disiplin kerja yaitu sebuah sikap menghargai, menghormati, taat serta patuh kepada peraturan-peraturan yang ada. Baik tertulis dan tidak tertulis serta bisa menjalankan dan tidak menolak untuk menerima sangsi-sangsinya jika dia melanggar tugas serta wewenang yang diberikan kepadanya.
  • Menurut Rivai (2011), disiplin kerja itu merupakan suatu alat yang digunakan para manajer dalam berkomunikasi dengan karyawannya supaya mereka siap untuk mengubah suatu perilaku dan sebagai sebuah upaya untuk meningkatkan sebuah kesadaran seseorang terhadap memenuhi semua peraturan perusahaan.
  • Menurut Hasibuan (2002), disiplin kerja itu adalah sebuah kesadaran dan kesediaan seseorang untuk menaati semua peraturan yang berlaku. Kesadaran merupakan sikap sukarela seseorang dalam menaati sebuah peraturan dan sadar terhadap tugas serta tanggung jawabnya. Kesediaan adalah sebuah sikap dan tingkah laku seseorang dalam menjalankan peraturan perusahaan, baik tertulis maupun tidak tertulis.
  • Menurut Sutrisno (2009), disiplin kerja merupakan sebuah perilaku seseorang yang sesuai akan peraturan, prosedur kerja yang berlaku. Disiplin merupakan sebuah sikap atau tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis.

Jenis-Jenis Teori Disiplin Kerja

Teori Disiplin Kerja
Pixabay.com

Menurut Moekizat (2002)

Menurut Moekizat ini memiliki dua jenis disiplin kerja, antara lain:

  1.  Command disclipline, yaitu suatu kedisiplinan yang diperintahkan. Disiplin yang berasal dari sebuah kekuasaan yang diakui serta memakai cara-cara yang cukup menakutkan untuk memproleh pelaksanaan dengan sebuah tindakan yang diinginkan dan dinyatakannya melalui kebiasaan. Dalam bentuknya yang cukup ekstrim command discipline menghasilkan pelaksanaan dengan memakai hukum.
  2. Self imposed discipline, merupakan sebuah kedisiplinan yang dipaksakan oleh diri sendiri. Disiplin yang berasal dari seseorang yang ada pada hakikatnya merupakan sebuah tanggapan spontan terhadap pemimpin yang cakap dan termasuk semacam dorong pada diri sendiri, artinnya sebuah keinginan serta kemauan untuk melakukan apa yang sesuai dengan keinginan kelompok.

Menurut Handoko (2001)

Kalau menurut Handoko ini memiliki empat disiplin kerja, yaitu:

  1. Disiplin Korektif. Merupakan sebuah kegiatan yang diambil untuk menangani sebuah pelanggaran terhadap aturan-aturan serta mencoba untuk menghindari pelanggaran lebih lanjut lagi.
  2. Disiplin Preventif. Merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong para karyawan supaya mau mengikuti standar serta aturan, sehingga pelanggaran-pelanggaran bisa dicegah.
  3. Disiplin Progresif. Yaitu memberikan hukuman-hukuman yang lebih berat akan sebuah pelanggaran-pelanggaran yang berulang. Tujuannya yaitu memberikan sebuah kesempatan pada karyawan untuk mengambil suatu tindakan korektif sebelum hukuman-hukuman yang lebih serius dilakukan.
  4. Aturan Kompor Panas. Yaitu sebuah aturan yang pada dasarnya menyatakan bahwa tindakan pendisiplinan harus memiliki ciri-ciri yang sama dengan hukuman yang diterima seseorang karena menyentuh sebuah kompor panas.

Aspek dan Indikator Teori Disiplin Kerja

Teori Disiplin Kerja
Pixabay.com

Menurut Robinns (2005)

Aspek dan indikator disiplin kerja menurut Robinns ini terdapat tiga macam, yaitu:

Disiplin Peraturan

Peraturan atau tata tertib yang ditulis atau tidak ditulis dibuat supaya tujuan suatu organisasi bisa dicapai dengan baik. Maka daripada itu dibutuhkan sikap setia dari karyawan akan komitmen yang sudah ditetapkan.

Artikel Terkait : Teori Masuknya Islam ke Indonesia.

Kesetiaan disini merupakan sebuah ketaatan dalam melaksanakan perintah dari atasan dan peraturan tata tertib yang sudah ditetapkan. Dan ketaatan karyawan dalam memakai perlengkapan pakaian seragam yang sudah ditentukan perusahaan.

Disiplin Waktu

Disiplin waktu ini yaitu sebagai suatu sikap atau tindakan yang menunjukan ketaatan terhadap jam kerja yang mencangkup seperti kehadiran serta kepatuhan karyawan pada jam kerja. Karyawan harus menjalankan tugas dengan tepat waktu dan juga benar.

Disiplin Tanggung Jawab

Salah satu dari bentuk tanggung jawab seorang karyawan yaitu penggunaan serta pemeliharaan peralatan dengan sebaik-baiknya sehingga bisa menunjang kegiatan kantor berjalan dengan lancar. Dan adanya kesanggupan dalam menghadapi pekerjaan yang manjadi sebuah tanggung jawab sebagai karyawan.

Menurut Sutrisno (2009)

Pada teori ini, kalau menurut Sutrisno, aspek dan indikator disiplin kerja itu ada empat, yaitu:

  1. Taat kepada aturan waktu. Lebih diperhatikan jam masuk kerja, jam istirahat, jam balik kerja yang tepat waktu dan sesuai dengan aturan yang berlaku di sebuah perusahaan.
  2. Taat kepada peraturan perusahaan. Peraturan yang paling dasar mengenai cara berpakaian serta tingkah laku dalam bekerja.
  3. Taat kepada aturan perilaku ketika bekerja. Ditunjukkan dengan cara melakukan sebuah pekerjaan yang sesuai dengan jabatan, tugas serta tanggung jawab dan juga cara berhubungan dengan unit kerja yang lainnya.
  4. Taat kepada peraturan yang lain di perusahaan. Aturan mengenai apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan bagi para karyawan dalam perusahaan.

Faktor yang Mempengaruhi Teori Disiplin Kerja

Teori Disiplin Kerja
Pixabay.com

Dalam faktor ini menurut Hasibuan (2002), memiliki beberapa faktor yang bisa mempengaruhi tingkat kedisiplinan kerja, antara lain:

Tujuan dan Kemampuan

Tujuan dan juga kemampuan untuk mempengaruhi tingkat kedisiplinan seorang karyawan. Bertujuan supaya jelas apa yang akan dicapai dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang terhadap kemampuan seorang karyawan.

Artikel Terkait : Teori Evolusi Manajemen 

Hal tersebut bertujuan agar pekerjaan yang diberikan kepada karyawan itu sesuai dengan kemampuan terhadap karyawan yang berkaitan. Supaya mereka bersungguh-sungguh dalam bekerja dan disiplin dalam mengerjakannya.

Kepemimpinan

Seorang pemimpin itu sangatlah berperan dalam menentukan kedisiplinan karyawan, karena seorang pemimpin itu dijadikan sebagai panutan dan teladan oleh bawahannya. Pemimpin juga harus bisa mencontohkan sikap baik supaya bisa ditiru oleh bawahan.

Seorang pemimpin jangan mengharapkan kedisiplinan bawahannya akan bisa baik, kalau dia juga tidak bisa mencontohkan perilaku yang baik kepada karyawannya.

Keadilan

Keadilan bisa mendorong akan terwujudnya sebuah kedisiplinan seorang karyawan, karena sifat dan ego orang itu selalu merasa bahwa dirinya itu penting dan minta untuk diperlakukan sama dengan manusia lainnya. Dengan suatu keadilan yang baik bisa melahirkan kedisiplinan juga pastinya akan baik.

Jadi, keadilan itu harus ditegakkan dengan baik di setiap sebuah perusahaan, agar kedisiplinan seorang karyawan itu juga bisa baik.

Balas Jasa

Balas jasa dapat mempengaruhi kedisiplinan seorang karyawan, karena dari balas jasa bisa memberikan sebuah kepuasan serta kecintaan seorang karyawan kepada perusahaan atau pekerjanya. Kalau cinta mereka baik terhadap pekerjaan, maka kedisiplinan akan semakin baik juga.

Waskat

Waskat (pengawasan melekat) merupakan sebuah tindakan nyata yang paling baik dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan perusahaan. Waskat ini efektif merangsang nilai kedisiplinan serta moral kerja karyawan. Karyawan merasa lebih diperhatikan, diarahkan, dibimbing, dan pengawasan dari atasannya.

Ketegasan

Ketegasan seorang pemimpin dalam melakukan sebuah tindakan akan mempengaruhi kedisiplinan seorang karyawan perusahaan. Pemimpin harus tegas dan bertindak untuk menghukum setiap karyawan yang melakukan kesalahan pada apa yang sudah ditetapkan.

Artikel Terkait : Teori Konflik Karl Marx.

Ketagasan seorang pemimpin harus berani menegur dan menghukum setiap karyawan yang indispliner akan melahirkan kedisiplinan yang baik pada suatu perusahaan tersebut.

Sangsi

Sangsi sangat berperan penting sekali dalam memelihara kedisiplinan seorang karyawan. Dengan adanya sangsi hukuman yang lebih berat, akan membuat karyawan takut dalam melakukan sebuah pelanggaran-pelanggaran.

Nah, demikian pembahasan seputar teori kedisiplinan kerja yang bisa kami berikan, semoga artikel ini bisa menjadi referensi kalian dalam melakukan sebuah kedisiplinan yang lebih baik lagi kedepannya. Semoga bisa bermanfaat dan terima kasih.

Tinggalkan komentar

%d blogger menyukai ini: