Bismillah Alhamdulillah.
Siapa sih yang tidak mau beribadah di Kota Makkah ini. Dengan izin Allah, Alhamdulillah saya dapat melaksanakan Ibadah Umroh pada Bulan Januari kemarin.
Puji serta rasa syukur saya kepada Allah, atas nikmat yang telah diberikan kepada saya sangatlah banyak.
Tak tau mau berbuat apa lagi, ketika saya sedang berada disalah satu Kota yang paling dikagumi Umat Muslim di Dunia.
Bahagia sekali rasanya, ketika sedang berada di Kota ini, seakan-akan seperti sebuah mimpi yang sangat tak terduga.
Semoga, kita semua bisa beribadah di Tanah Suci ini, Amiin.
Daftar isi Konten
Perjalanan Menuju Kota Makkah
Ketika saya sampai di Jeddah. Saya dan rombongan travel tidak langsung menuju Kota Makkah, kamipun langsung menuju Kota Madinah terlebih dahulu.
Setelah tiga hari di Madinah, barulah saya dan yang lain menuju Kota Makkah.
Jarak yang ditempuh dari Madinah hingga Makkah, memakan waktu sekita 7-8 jam. Ketika diperjalanan, saya selalu membayangkan bagaimana ketika di zaman Rasulullah.
Pada saat itu, Rasulullah melakukan perjalanan dari Kota Makkah hingga Madinah, hanya dengan menunggangi seekor unta.
Sayapun merasa sedih dan terharu, hingga meneteskan airmata selama perjalanan berlangsung.
Tidak terbayang akan perjuangan Rasulullah dulu, karena saya merasakan, betapa jauhnya jarak yang beliau tempuh.
Tak hanya itu. Perjalanan tersebut juga tidak seenak yang kita bayangkan, jadi kita harus melewati luasnya Padang pasir dan banyaknya pegunungan.
Singkat cerita, sayapun akhirnya sampai di Kota Suci Makkah Al-Mukarromah.
Setelah itu, saya dan yang lainnya menuju hotel, untuk melakukan peristirahatan sejenak.
Sekitar beberapa jam setelah istirah, saya langsung menuju tempat makan yang sudah disedikan oleh pihak hotel.
Rasa lapar saya waktu itu, sudah tidak bisa terkendalikan lagi. Kemudian sayapun langsung menyantap hidangannya dengan sangat lahap sekali.
Sehabis makan tadi, saya dan yang lainnya segera bersiap-siap untuk melaksanakan Ibadah Umroh yang pertamakali.
Sebelum masuk kedalam Masjidil Haram, Pak Ustadz pembimbing Travel memulai dengan membaca doa terlebih dahulu.
Tawaf
Sekitar pukul 1 malam, saya dan rombongan segera menuju Masjidil Haram.
Setelah sampai di Pelataran masjid, sayapun tidak lupa untuk Berdo’a terlebih dahulu. Setelah itu langsung masuk kedalam, dan melakukan shalat Tahyatul Masjid terlebih dahulu. Kemudian melakukan Tawaf sebanyak 7x putaran.
Rasa senang yang tak ada habisnya selalu mengiringi ibadah saya. Karena, itu adalah Sejarah pertamakali dalam hidup saya untuk bisa Shalat Berjmaah di Masjidil Haram.
Sa’i
Setelah selesai melaksanakan Tawaf, sayapun segera pergi ke bukit Safa dan bukit Marwah. untuk melakukan Sa’i, atau bisa dibilang dengan sebutan lari-lari kecil.
Sayapun mulai berjalan-jalan kecil dari bukit Safa, hingga sampai di bukit Marwah.
Sebanyak 7x putaran telah saya lakukan. Kemudian berlanjut untuk malakukan tahalul, atau disebut juga melakukan potong Rambut.
Ketika pemotongan rambut, saya melakukannya bergantian, dimulai dari saya, hingga semuanya mendapatkan giliran untuk potong rambut.
Setelah melakukan pemotongan rambut, sayapun duduk dan beri’tikaf sekaligus menunggu waktu shalat tiba, sambil melihat ke arah Ka’bah.
Sungguh nikmat yang tak ada tandingannya. Yang biasanya hanya melihat Ka’bah di atas Sajadah untuk shalat, kali ini saya bisa melihat langsung.
Pada ke esokan harinya, saya pergi ke pasar untuk membeli oleh-oleh yang nantinya akan dibawa ke rumah.
Setelah itu, saya melakukan i’tikaf di depan Ka’bah. Ketika itu saya sambil menatap ke arah Ka’bah, dan memanjatkan Do’a-do’a atas nikmat yang luar biasa ini.
Kemudian, datanglah waktu shalat dzuhur. Sayapun langsung mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat dzuhur berjama’ah.
Perjalanan Menuju Jabal Rahmah
Selesai sudah shalat dzuhurnya, sayapun kembali menuju hotel untuk bersiap-siap mau menuju Jabbal rahmah.
Jabbal Rahmah adalah tempat dimana ketika Nabi Adam dan Siti Hawa dipertemukan setelah berpisah selama ratusan tahun lamanya.
Kamipun bersiap-siap dan masuk kedalam Bus. Perjalanan kami sambil di iringi shalawat, sungguh nikmat tiada tandingannya.
Akhirnya kamipun telah sampai di tempat tujuan kami. Pada saat itu di Jabal Rahmah sedang panas sekali sekita 35′ Derajat.
Keringat sayapun tak henti-hentinya bercucuran, Sampai membuat basah kain ihram yang saya pakai. Kemudian, saya mencoba naik menuju atas bukit bersama rombongan saya.
Ketika diperjalanan menuju atas bukit itu agak sedikit terhambat, sangat ramai sekali, hingga membuat macet jalan.
Akhirnya, sayapun mencoba melewati jalan pintas, karena kalau lewat jalur yang disediakan itu pasti lama akibat macet. Saya terpaksa melewati jalan yang sedikit lebih Extreme, karena banyaknya bebatuan dan tebing yang sangat curam yang tetap saya lewati.
Alhamdulillah sampai juga di bagian puncak Jabal Rahmah. Disitu saya melihat banyak seakali orang yang sedang memanjatkan do’a-do’a.
Kemudian sayapun hendak memanjatkan berbagai do’a di dekat Tugu itu. Di tugu inilah titik dimana pertemuannya Nabi Adam dan Siti Hawa pada saat itu.
InsyaAllah tempat tersebut adalah salah satu tempat yang Musta’jab untuk memanjatkan do’a.
Setelah itu sayapun turun. Ketika hendak turun, saya melihat tukang gelang kaoka, sayapun membelinya, kemudian melanjutkan untuk turun kebawah.
Setelah sampai dibawah, sayapun langsung menuju Bus untuk melanjutkan perjalanan saya menuju hotel lagi.
Hari kedua di Makkah
Pada hari kedua, sayapun hendak melakukan i’tikaf sambil menunggu waktu shalat tiba.
Kemudian waktu shalatpun tiba, dan sayapun shalat berjama’ah. Setelah selesai shalat, sayapun pergi ke lantai paling ujung di Masjidil Haram untuk menghilangkan rasa penasaran saya.
Sayapun bergegas menuju lantai atas menggunakan Eskalator atau bisa dibilang dengan sebutan Tangga berjalan. Akhirnya sampai juga di lantai paling atas.
Ketika saya melihat ke arah bawah, itu terlihat sangat indah sekali sambil melihat orang yang sedang malakukan tawaf.
Saking asiknya melihat orang yang sedang melakukan tawaf dari atas ketinggian. Sayapun di chat lewat WhatsApp untuk balik ke hotel, karena sudah waktunya untuk makan, hehehe :).
Kemudian sayapun akhirnya turun lagi kebawah dan langsung menuju ke hotel untuk makan.
Setelah makan tadi, saya menuju ke pasar untuk membeli sesuatu. Kebetulan posisinya pasarnya sangat dekat dengan hotel tempat saya, yaitu di depan hotel.
Disitu saya membeli Buah Kurma Ajwa sekitar 1kg dengan harga 250.ribu kalau di rupiahin.
Padahal waktu itu saya sudah membeli 1kg Kurma Ajwa juga di Madinah, tapi menurut saya masih kurang. Karena saudara dan teman-teman saya di rumah banyak yang minta dibawain oleh-oleh, makannya saya beli lagi, hehehe :).
Singkat cerita ketika sore hari, saya dan para rombongan umrah pergi menuju sumber Mata air Zam-Zam.
Ternyata tempatnya sengat dekat dengan rumah kelahiran Rasulullah Saw. Masya Allah, sayapun langsung merinding ketika melihat rumah beliau.
Sayangnya sekarang rumah tersebut sudah dijadikan Perpustakaan.