Alat Musik Tradisional Sulawesi Utara – Provinsi Sulawesi Utara merupakan salah satu wilayah yang sangat kaya sekali akan budaya yang beraneka ragamnya, misalnya seperti tari-tarian.
Sebuah tarian yang sangat viral dan terkenal di Provinsi Sulawesi ini tidak cuma terkenal di Nusantara aja lho, bahkan sudah mendunia, contohnya seperti Tari Poco-poco.
Tetapi bukan ini yang akan kita bahas, melainkan alat musik tradisional Sulawesi Utara. Pada tiap-tiap suku yang ada di Sulawesi ini memiliki alat musik yang berbeda-beda, tetapi ada juga yang sama.
Tak perlu banya bicara, mari sama-sama kita simak ulasan berikut.
Daftar isi Konten
Kenali Alat Musik Tradisional Sulawesi Utara
Beragam jenis alat musik tradisional dari Sulawesi Utara itu hampir rata-rata dibuat menggunakan bambu sebagai bahan utamanya.
Kenapa harus menggunakan bahan bambu sebagai bahan utamanya?
Karena bambu itu merupakan salah satu jenis bahan yang tahan lama dan sangat kuat. Maka tak heran ada banyak alat musik yang mengandalkan bambu untuk dijadikan sebagai bahan utamanya.
Pada dasarnya alat musik itu dipakai jika ada keperluan-keperluan saja seperti:
- Acara adat,
- Pengiring tarian dan
- Penyambutan tamu.
Di luar dari yang kami sebutkan barusan ternyata masih ada alat musik yang dipakai untuk dijadikan sebagai alat komunikasi yang memberikan informasi jika ada bahaya atau info-info yang bersifat umum.
Macam-Macam Alat Musik Tradisional Sulawesi Utara
Di atas tadi kita sama-sama sudah mengenal sedikit seputar alat musik tradisional Sulawesi Utara, jadi sekarang kita akan membahasnya lebih mendalam lagi terkait sejarah serta cara memainkannya.
Berikut 16 macam alat musik tradisional Sulawesi Utara, antara lain:
1. Kolintang
Kolintang adalah salah satu alat musik yang biasa dikenal sebagai alat musik perkusi bernada dari kayu dan berasal dari daerah Minahasa Sulawesi Utara.
Kayu yang digunakan untuk membuat alat musik Kolintang adalah jenis kayu lokal yang ringat tatpi kuat seperti:
- Kayu Telur (Alstonia SP),
- Kayu Wenuang (Octomeles Sumatrana Miq),
- Kayu Waru (Hibiscus Tiliaceus),
- Kayu Cempaka (Elmerrillia Tsiampaca),
- Dan yang lainnya yang memiliki pararel.
Untuk nama Kolintang sendiri berasal dari suaranya: tong (nada rendah), ting (nada tinggi), dan tang (nada sedang).
Kalau dalam bahasa daerah merupakan ajakan seperti “hayo kita lakukan TONG TONG TANG” yaitu: “Mangemo kumolintang”. ajakan demikian akhirnya diubah menjadi kolintang.
2. Momongan
Momongan atau Gong perunggu ini adalah sebuah alat musik yang berasal dari Tomohon di Minahasa. Alat musik momongan ini merupakan salah satu alat musik tradisional dari Sulawesi Utara yang biasa dikenal dengan sebutan Gong.
Baca Juga : Alat Musik Tradisional Bali
Momongan ini terbuat dari perunggu atau logam kuningan yang dibunyikan dengan cara dipukul.
Pada zaman dahulu, Momongan ini dimainkan saat ada acara-acara khusus saja, misalnya dijadikan sebagai pengiring seni tradisional Minahasa atau untuk hiburan rakyat saja.
3. Salude
Salude adalah sebuah alat musik yang tergolong ke dalam kelompok indo-kardofon.
Kenapa disebut seperti itu?
Karena alat musik ini bisa dimainkan dengan dua cara, yaitu dipetik memakai pelepah dari pohon pinang serta dipukul.
Salude adalah salah satu alat musik tradisional yang sangat unik, karena alat musik ini dibuat dari ruas bambu yang lumayan besar, kemudian dilubangi dilubangi di salah satu sisinya sebagai resonator.
Ada dua buah senar yang dibuat dari kulit ari.
4. Tetengkoren
Tetengkoren adalah sebuah alat musik yang cukup sederhana, Tetengkoren ini dibuat dari bambu yang cukup panjang dan mempunyai bentuk seperti sebuah kentongan.
Alat musik ini digunakan untuk komunikasi antar masyarakat hingga sekarang ini masih digunakan.
Alat musik ini juga biasa digunakan sebagai pengusir hama di sawah seperti burung.
Tetapi saat ini Tetengkoren dipakai dan ditampilkan saat ada kegiatan besar saja, seperti saat menerima tamu. Layaknya seorang Gubernur dan juga Walikota Manado ketika membuka acara Manado Fiesta beberapa waktu yang lalu.
5. Santu
Santu adalah alat musik tradisional yang berasal dari Sulawesi Utara dan juga Tengah. Alat musik ini dibuat dari bambu, kayu, dan rotan yang memiliki bentuk bulat memanjang sebagai bahan utamanya.
Kulit air yang ada pada bagian bambu dibuat menjadi empat, di bagian badan bambunya diberikan lubang yang nantinya berfungsi sebagai resonator.
Baca Juga : Alat Musik Tradisional Kalimantan
Cara memainkan alat musik ini ada dua cara, yaitu dipukul dalam keadaan duduk bersila dan dipetik.
Pada tangan kiri memegang alat bagian tengah alat dengan posisi ditidurkan di atas paha. Tangan kanannya memukul atau memetik Santu dengan memakai kayu yang berukuran bulat kecil.
Alat musik Santu biasa dimainkan saat sedang merayakan pesta panen bagi para petani, ada juga yang hanya sekedar mengisi waktu senggang oleh para remaja.
6. Yori
Alat musik yang keenam adalah Yori. Alat musik ini tergolong ke dalam jenis harpa mulut, dia mempunyai ukuran yang cukup kecil seperti alat musik Genggong dari Bali.
Untuk membuat alat musik tradisional ini bisa menggunakan apa aja, seperti:
- Bambu
- Kulit kayu
- Kulit pelepah enau dan
- Tali.
Pada bagian lidah-lidah yang ada di tengah itu sebagai vibrato, bagian rongga mulutnya sebagai resonator, dan tali pada alat ini memiliki fungsi sebagai pengatur nada.
Alat musik tradisional Yori ini biasanya dimainkan saat sedang gerhana matahari atau gerhana bulan oleh masyarakat Kulawi.
Yori ini dimainkan untuk menghibur diri sendiri, karena suara yang dihasilkan dari alat musik ini cukup keras.
7. Bansi
Alat musik yang ketujuh adalah Bansi. Alat musik ini diambil dalam bahasa Minahasa yang artinya suling.
Cara memainkan alat musik ini yaitu dengan cara ditiup seperti sedang memainkan suling pada umumnya. Bansi ini dibuat menggunakan bambu dan memiliki beberapa lubang sebagai pengatur nada.
Bansi sendiri sebagai melodi dalam sebuah pertunjukkan musik. Suara yang dihasilkan dari alat musik ini tergantung pada kemahiran pemain dalam memainkan jari tangannya.
Pemainnya juga harus pandai dalam meniup yang benar supaya bisa menghasilkan suara merdu yang khas.
8. Oli
Oli adalah alat musik yang berasal dari daerah Sulawesi Utara, alat musik yang satu ini sudah sangat jarang sekali bahkan hampir punah.
Alat musik ini dibuat menggunakan bambu sebagai bahan dasarnya. Untuk cara memainkan alat musik Oli ini yaitu dengan cara ditiup dan menjadikan rongga mulut sebagai resonatornya.
Alat musik Oli juga biasa dimainkan saat acara pagelaran musik yang sekaligus memainkan lima alat musik, yang terdiri dari:
- Oli dengan cara ditiup,
- Arababu dengan cara dipetik,
- Salude dengan cara dipukul,
- Bansi dengan cara ditiup, dan
- Sasehang memainkannya dengan cara digoyang-goyang.
Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk tetap melestarikan budaya, alat musik Oli sendiri seringkali dimainkan pada upacara budaya syukur Tulude di daerah Sangihe yang diadakan rutin setiap tahunnya.
9. Sasehang
Sasehang atau Sasesahang adalah alat musik tradisional yang tergolong sangat unik. Alat musik ini dibuat dari ruas bambu yang dipotong kemudian dibentuk hingga menyerupai paruh burung.
Cara memainkan alat musik ini yaitu dengan cara dipukul memakai tongkat yang telah dilapisi dengan karet, supaya suara yang dihasilkannya itu tidak terdengar kasar.
Baca Juga : Alat Musik Tradisional Bengkulu
Irama atau suara yang dihasilkan dari alat musik ini tergantung dengan panjang pendeknya ujung pada ruas bambu tersebut.
Jadi, pada tiap-tiap ruas yang mempunyai panjang yang berbeda supaya bisa menghasilkan nada yang beragam.
10. Arababu
Arababu adalah sebuah instrumen musik sejenis rebab tetapi cuma mempunyai satu senar dan mempunyai ukuran yang jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan rebab.
Arababu ini dibuat dari kulit binatang dan setengah bagian tempurung kelapa yang berfungsi sebagai resonator dan bambu dijadikan sebagai tempat untuk membentang senar.
Cara memainkan alat musik Arababu ini yaitu dengan cara digesek memakai alat khusus yang terbuat dari bambu dan juga dawai yang dibuat dari bahan serat pisang Hote.
Dia merupakan salah satu dari jenis tanaman pisang yang sudah umum di daerah Sulawesi Utara ini.
11. Pare
Pare adalah salah satu alat musik tradisional Sulawesi Utara. Alat musik ini terbuat dari bambu kering yang bisa kita dapatkan dari para petani.
Bambu yang sudah terkumpul biasanya langsung dikeringkan, untuk mengeringkan bambu tersebut biasanya dilakukan pada saat siang hari.
Cara memainkan alat musik ini yaitu dengan cara dipukul-pukul menggunakan tangan kita sendiri. Pada zaman dahulu alat musik ini dimainkan hanya pada seni hiburan saja untuk mengisi waktu luang.
12. Lalove
Lalove adalah jenis alat musik tiup yang berasal dari Sulawesi Utara. Alat musik ini biasa dipakai sebagai pengiring tarian tradisional oleh masyarakat. Alat musik Lalove ini hampir mirip dengan alat musik Yori.
Alat musik Lalove ini sedikit agak mistis. Hal ini bisa terjadi kalau seseorang sudah pernah mengalami kerasukan sesosok roh.
Maka hanya dengan mendengar alunan dari alat musik ini, orang tersebut langsung akan kehilangan kesadaran dan terjadi kerasukan.
Sifat yang dimiliki jenis alat musik yang satu ini tidak diperbolehkan untuk sembarangan dimainkan. Karena sesuatu yang tidak diinginkan bisa terjadi saat alat musik ini dimainkan oleh orang yang tidak bisa memainkan alat musik Lalove. Ih serem kan!
13. Kanda
Kanda adalah alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul memakai telapak tangan atau ditabuh mengunakan bagian ujung ibu jari.
Alat musik ini hampir sama dengan Kendang yaitu alat musik dari tanah Jawa, tetapi ukurang yang dimiliki kanda jauh lebih ramping dan kecil. Kualitas suara yang dihasilkan oleh alat musik Kanda tergantung pada kepiauan pemainnya dalam menabuh.
14. Gimba
Gimba adalah salah satu alat musik tradisional dari Sulawesi Utara. Jika dilihat dari bentuknya hampir sama dengan kendang, tetapi ukuran Gimba ini sedikit lebih panjang dan lebih bulat.
Membran kulit penghasil suara alat musik Gimba terdiri dari:
- Kulit anoa,
- Kulit kerbau ataupun sapi.
Pada tali pengikat membran dengan bagian badan Gimba itu terbuat dari kayu rotan. Karena hampir mirip dengan Kendang, dan cara memainkan Gimba juga yaitu dengan cara dipukul.
Alat musik Gimba seringkali dijadikan sebagai pengiring pada sebuah atraksi silat dan pengiring tarian tradisional.
15. Tatali
Tatali adalah sebuah alat musik tradisional dari Sulawesi Utara. Alat musik ini terbuat dari bambu sebagai bahan utamanya.
Dimensi yang dimiliki jenis alat musik ini sekitar 50 cm panjangnya dan 2 cm untuk diameter dengan memiliki tiga buah lubang nada.
Alat musik Tatalia ini hanya mempunyai tiga nada dan kualitas suara yang dihasilkannya itu tergantung pada pemain alat musik ini dalam mengatur pernafasannya.
Keterampilan dalam mengolah nafas itu sangat diperlukan untuk mereka yang ingin sekali belajar meminkan alat musik Tatalia ini.
16. Tutuba
Alat musik yang terakhiir bernama Tutuba. Jika berdasarkan pada sejarahnya alat musik ini merupakan yang berkembang dikalangan suku To Wana, Sulawesi.
Tutuba mempunyai dawai dan dimainkan dengan cara dipetik dawainya. Alat musik ini terbuat dari tanaman bambu sebagai bahan utamanya. Masyarakat setempat biasa memakai alat musik ini sebagai pengiring tarian tradisional Sulawesi.
Penutup
Demikian pembahasan seputar alat musik tradisional Sulawesi Utara. Kami harapkan para pembaca semua bisa lebih peduli lagi dengan kebudayaan Indonesia yang semakin lama dan hampir punah.
Artikel ini dilansir dari blogburung.com Artikel ini kami buat sebagai bentuk upaya terhadap budaya Indonesia kita tercinta. Kita semua juga harus mendukung upaya seperti mengadakan acara festival alat tradisional demi ikut serta dalam melestarikan budaya Indonesia.
Boleh copas, tetapi wajib mencantumkan sumber. |