Alat Alat Laboratorium Biologi – Terdapat berbagai macam alat laboratorium dengan berbagai fungsinya masing-masing yang berbeda.
Sebagian diantaranya mempunyai fungsi vital, sedangkan sebagian yang lainnya berfungsi sebagai alat pendukung dan tidak terlalu sering dipakai.
Ada beberapa jenis laboratorium berdasarkan pemakaiannya. Misalnya seperti laboratorium kimia, laboratorium fisika serta laboratorium biologi.
Nah, di pembahasan artikel ini kami akan sedikit bahas secara singkat. Beberapa alat-alat laboratorium yang sering dipakai di setiap laboratorium biologi.
Berikut penjelasan mengenai alat-alat laboratorium biologi:
Daftar isi Konten
Definisi Alat-alat Laboratorium Biologi
Alat-alat laboratorium merupakan sebuah benda yang sering digunakan untuk keperluan kegiatan di laboratorium, baik itu laboratorium di sekolah, universitas, pusat penelitian, rumah sakit, klinik ataupun laboratorium yang lainnya.
Alat laboratorium ini juga biasanya dibuat dengan bahan atau material yang khusus, sesuai dengan tujuan pemakaiannya pada alat tersebut, karena alat laboratorium itu memerlukan daya tahan yang baik serta hasil yang baik pula.
1. Mikroskop
Mikroskop adalah alat yang dipakai untuk melihat sebuah objek yang sangat kecil sehingga kita tidak dapat melihatnya secara kasat mata.
Alat ini biasanya tersedia disetiap laboratorium untuk mengamati mikroskopis atau organisme yang berukuran kecil.
Bagian-bagian dari mikroskop sendiri terbagi menjadi 2, yaitu bagian optik serta non optik.
Bagian optik ini terdiri dari lensa okuler dan juga lensa objektif, Sedangkan bagian non optik itu seperti revolver, makrometer, mikrometer, tabung, lengan serta bagian kaki mikroskop.
2. Stetoscope
Stetoskop merupakan sebuah alat medis akustik yang biasa dipakai untuk memeriksa suara di dalam tubuh. Misalnya suara jantung atau suara pernapasan.
Selain dari pada itu, alat ini dipakai pula untuk mendengar aliran-aliran daran dalam arteri, intestine dan serta vein.
Baca Juga : 50+ Alat alat laboratorium Beserta Fungsinya.
Karena fungsinya tersebut stetoskop di anggap sebagai simbol pekerjaan doktor yang wajib banget untuk dimiliki.
3. Kaca Pembesar (Lup)
Lup adalah sebuah kaca pembesar yang berbentuk bulat dan cembung serta memiliki pegangan yang terbuat dari plastik atau alumunium.
Secara sederhana, Fungsi lup ini adalah untuk mempermudah para peneliti melihat suatu objek menjadi terlihat lebih besar dari ukuran yang dimilikinya.
Seseorang yang memakai lup tersebut harus menempatkan posisi objek atau benda pada titik fokus lup supaya terlihat efek penggunaannya.
Penemu lup sendiri adalah Abu Ali al- Hasa Ibn Al-Haitham, dia berasal dari tanah Arab.
4. Autoclave
Autoclave dipakai untuk mensterilkan alat-alat perlengkapan medis serta laboratorium dengan material uap tekanan tinggi jenuh pada 121° C selama sekitar 15-20 menit.
Pada dasarnya alat tersebut bekerja seperti penanak nasi. Namun tekanan dari alat ini bisa menghasilkan panas yang lebih tinggi.
Alat laboratorium autoclave digunakan agar kuman- kuman yang terkandung dalam peralatan laboratorium mati dan tidak berkembang biak.
Dalam dunia medis autoclave penting untuk menjamin kebersihan tempat pelayanan pasien.
5. Kotak Genetika
Kotak genetik merupakan kotak yang terbuat dari bahan plastik atau kayu yang berisi sekitar 500 kancing serta terdiri dari 5 warna yang berbeda.
Kancing-kancing tersebut bisa saling dipisahkan atau ditempelkan satu dengan yang lainnya seperti kancing cetet.
Fungsi dari kancing-kancing genetik tersebut adalah untuk menyelidiki kemungkinan gabungan gen dan juga prinsip-prinsip genetik lainnya seperti:
- Persilangan dihibrid,
- Monohibrid,
- Epistasis,
- Kriptomeri, dan
- Hipostasis.
6. Terarium
Teranium (virarium) merupakan sebuah wadah atau media yang terbuat dari bahan kaca ataupun plastik yang transparan.
Teranium adalah biosfer buatan yang alami karena fungsi biologis yang terjadi pada alat tersebut sangat mirip dengan apa yang terjadi di alam.
Baca Juga : 10+ Jenis Alat Keselamatan Kerja dan Fungsinya.
Alat laboratorium biologi mini ini menampilkan sebuah taman dalam bentuk miniatur untuk mensimulasikan keadaan yang sama seperti di alam yang sebenarnya.
Seperti ekosistem di padang pasir, hutan hujan tropis, guru serta beragam ekosistem lainnya.
7. Sphygmomanometer
Sphygmomanometer atau yang sering disebut dengan tensimeter adalah sebuah alat yang memiliki fungsi untuk mengukur tekanan darah yang bekerja manual saat memompa ataupun mengurangi tekanan pada manset dengan sistem non invasive.
Cara kerja dari tensimeter adalah mensen dipasang mengelilingi lengan, lalu ditekan dengan kualitas tekanan diatas tekanan brachial atau arteri lengan.
Kemudian dengan perlahan tekanan tersebut diturunkan. Dalam tabung manometer pembacaan tinggi mercuri menunjukan systolic (peak pressure) dan diastolic (lowest pressure).
8. Audus Fotosintesis
Audus fotosintesis adalah alat yang dipakai untuk mendeteksi pernafasan dari tumbuhan atau kecepatan penguapan yang diukur berdasarkan luas penampang waktu dan juga kapasitas.
9. Root Presure (Alat Ukur Tekanan Akar)
Alat ukur tekanan akar atau root pressure merupakan sebuah alat yang dipakai untuk menentukan seberapa besar tekanan akar yang dihasilkan dari sebuah tumbuhan tertentu.
Root pressure terdiri dari sebuah pipa kapiler yang memiliki bentuk yang mirip seperti huruf (s). Pada bagian ujung kaki yang agak pendek terpasang pipa karet.
Dinding kaki panjang diberikan skala dan juga di bagian tengahnya ada sebuah reservoir untuk menampung raksa.
10. Vasculum
Vaskulum sering disebut dengan sebutan kotak botani ini merupakan sebuah alat yang dipakai untuk menyimpan contoh-contoh spesimen botani supaya tidak cepat kering ketika proses pengumpulan di lapangan.
Baca Juga : 7+ Jenis Alat untuk Mengukur Tanah dan Fungsinya.
Alat ini juga terdiri dari kotak logam dengan kira-kira memiliki panjang sekitar 30 cm. Lebar 19 cm serta tebalnya 8 cm.
Alat ini mempunyai ikat gantungan yang mempermudah para pengguna untuk membawanya. Entah itu dengan di selendangkan ataupun dijunjung.
11. Pinset
Alat ini merupakan salah satu dari sekian banyaknya alat-alat laboratorium biologi, yang mempunyai fungsi sebagai alat bantu untuk mengambil preparat atau bagian tubuh pada hewan yang dibedah, supaya tidak terkontaminasi.
Pada bagian ujungnya berbentuk lancip serta terbuat dari bahan besi, akan memudahkan proses dalam pengambilan tersebut.
12. Atmometer atau Psikrometer
Atmometer adalah sebuah alat yang dipakai untuk mengukur kecepatan penguatan air di dalam udara dalam lingkungan serta waktu tertentu.
Pada prakteknya, sebagian atmometer dipasang sekaligus. Satuan yang diperoleh dari hasil suatu pengukuran dinyatakan dalam ml/cm²/menit serta per jam.
13. Botol kilner
Botol kilner merupakan sebuah botol bersegel atau bertutup karet yang biasanya sering digunakan untuk menyimpan makanan ataupun cairan, benda ini ditemukan oleh John Kilner.
14. Jarum suntik hipodermik
Istilah dari model jarum hipodermik ini di dalam komunikasi masa diartikan sebagai sebuah media masa yang bisa memunculkan efek yang kuat, terarah, langsung dan juga segera.
Efek yang segera dan juga langsung itu searah dengan pengertian Stimulus Respon yang sudah dikenal sejak penelitian dalam psikologi pada tahun 1930-an.
15. Akuarium
Akuarium adalah sebuah vivarium yang biasanya sering sekali ditempatkan di sebuah tempat dengan sisi yang transparan (dari gelas serta plastik yang berkekuatan tinggi).
Di dalamnya terdapat satwa dan juga tumbuhan air (biasanya seperti ikan, namun bisa juga ditemukan amfibi, invertebrata, mamalia laut dan juga reptil) ditampung, serta dipakai untuk display publik.
Demikian pembahasan yang dapat kami sampaikan mengenai fungsi alat laboratorium kimia dan biologi, serta mohon maaf bila ada kesalahan dari kata-katanya, karena kami juga disini masih dalam tahap belajar.
Jika kalian suka dengan artikel ini silahkan kalian share kepada sahabat kalian supaya mereka juga tahu tentang info ini. Terima kasih.